Puisi berantai 3 orang bertema kebangsaan(pahlawan,presiden,pelajar)
Puisi berantai Pahlawan, Presiden, dan Pelajar
Pahlawan : Saya akan membacakan puisi berjudul "bukan pendekar".
Presiden : "Hargai Aku".
Pelajar : "Aku Bingung".
Pahlawan : Aku bukanlah manusia yang bisa di katai pendekar,bukan mengenai tubuh kekar.Dengan apa adanya aku menyelamatkan kekayaan ini.
Presiden : Aku ingin berkata lelah,tapi nanti rakyatku pasrah.Ingin terus berjuang,tapi terlihat tak berguna.
Pelajar : Aku hanyalah anak yang baru lahir kemarin.Aku menangis ketika di lahirkan,bahkan sekarang pun masih menangis entah karena apa.
Pahlawan : Berlari darah,tertancap duri,berhari-hari tak mandi,bahkan nyaris tak pernah wangi.
Presiden : Hutang negri ini bukan untuk membeli pecel lele.Tak juga untuk tikus berdasi.
Pelajar : Aku ingin berguna! Tapi tidak terlihat berguna jika tanpa kuota.
Pahlawan : Kau lihat? Perutku tak pernah buncit.berjuang mengajarkanku diet alami.
Presiden : Sepatu yang ku beli ini,itu ku beli dari tabunganku di jaman dulu.
Pelajar : Uang pemberian orang tuaku berkelana entah kemana.
Pahlawan : Kalian tak akan tega melihatku.Menjadi cacing yang terdiaknosa ASMA ketika bersembunyi di gorong-gorong seukuran badan.
Presiden : Kemarin,aku usai menendang bola,menangkis kok,melesatkan anak panah.Dengar ini bukan lelucon,tapi bakat yang terkubur bersama hujatan.
Pelajar : Semacam kambing gembala,menjadi kambing gembala di masa ini.
Pahlawan : Jangan hanya melihat!.Kalian hanya di minta menjaga,bukan menjadi cacing ASMA sepertiku.
Presiden : Kalian tak paham,,,negara ini butuh generasi yang peduli.
Pelajar : Tak ada yang ku lakukan,hanya mengikuti wajib taat.
Pahlawan : Kalianlah yang benar² akan mengibarkan nama negri ini.
Presiden : Coba bangun,akan kalian lihat apa yang terjadi pada negri ini.
Pelajar : Mengapa pandemi datang di masa transisi ini,?Sulit tapi asik.Bagaimana tidak,semua di lakukan dengan rebahan.
Pahlawan : Tetaplah berbaik kepada sesama.BERSATU!
Presiden : BANGKIT DAN SEMANGAT!!
Pelajar : Ku harap masa sekarang tak memgorbankan masa depan.
Tsabbita Barbinnaja
Subhanallah... Bagus sekali Mbak tsabita.
BalasHapusKembangkan bakatmu mbak...
Ehehe..alhamdulillah masih belajar😁
Hapus